Peran Intelektual K.H Ahmad Sanusi: Menembus Ruang Politik Sebagai Tokoh Pembaharu
Kiprah yang beliau sampaikan sangat berpengaruh bagi perkembangan masyarakat Sukabumi baik dalam hal ilmu agama maupun pendidikan. Beliau adalah KH Ahmad Sanusi yang lahir pada 18 September 1889 hari kamis di kampung Cantaiyan, Kecamatan Cantaiyan, Kabupaten Sukabumi. Ahmad Sanusi adalah putra ketiga dari K.H Abdurrahman bin Yasin yang merupakan keturunan Syeikh Abdul Muhyi 2 penyebar Islam di Tasikmalaya.
Ahmad Sanusi berguru kepada ulama-ulama besar di Makkah antara lain Syaikh Shalih Bafadil, Syaikh Ali Maliki, dan lain-lain yang gurunya bermadzhab imam Syafi'iyah. Beliau juga sering menghadiri pertemuan-pertemuan bersama para ulama. Dalam pertemanan tersebut K.H Ahmad Sanusi berperan aktif dalam membangun pergerakan keislaman didalam maupun diluar negeri.
Sebagai Ulama pembaharu K.H Ahmad Sanusi tidak luput untuk ikut andil dalam merancang pendidikan khususnya di Sukabumi pada kala itu. Pondok pesantren yang merupakan sarana untuk menggambarkan konsep pendidikan yang dirancangnya, pendidikan yang diharapkan menjadi basis perubahan. Selain itu, K.H Ahmad Sanusi berkiprah dalam bidang perpolitikan yang sangat penting bagi Indonesia yakni menjadi anggota BPUPKI. Adapun pernyataan penting Ahmad Sanusi dalam sidang pleno 10 Juli 1945, ketika membahas bentuk negara kelak setelah Indonesia merdeka.
Dengan peran intelektualismenya K.H Ahmad Sanusi banyak menghasilkan karya sebagai ulama produktif salah satunya yaitu dalam bidang Tafsir dan Ulumul Qur’an (Malja al Talibin fi Tafsir kalam Rabb al-Alamin).
K.H Ahmad Sanusi juga salah satu ulama nusantara yang berperan dalam perkembangan intelektualisme Sunda sehingga K.H Ahmad Sanusi sangat berperan penuh dalam pergerakan agama Islam yang mampu menjadi jembatan antara kelompok Islam tradisionalis dan modernis. Beliau menghebuskan nafas terakhirnya di Sukabumi, 31 Juli 1950 pada umur 60 tahun.
Follow Us:
Instagram: @atturats_official
Facebook : @At- Turats
Blog : At- Turast Official
Penulis: Rinanda Salsa Sabila
Komentar
Posting Komentar