Benteng Pendem: Saksi Bisu Perjuangan Rakyat Cilacap Menghadapi Penjajah
Cilacap, kota yang
memiliki semboyan “Bangga Mbangun Desa” itu ternyata memiliki satu objek wisata
bersejarah berupa benteng peninggalan kolonial Belanda yang dalam bahasa belanda
diberi nama Kustbatterij op de Landtong te Cilacap itu berada di pesisir
pantai Teluk Penyu kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dan dibangun pada
tahun 1861.
Menurut babad
Banyumas, sebelum dibangun oleh Belanda dahulunya memang sudah terdapat pembangunan
benteng ini dilaksanakan oleh Sunan Paku Buwono IV untuk keperluan menghadapi
bajak laut yang sering menyerang pantai. Kemudian masyarakat memberikan nama
“Benteng Pendem” karena benteng dibangun dibawah permukaan tanah.
Pendirian
benteng ini oleh Belanda hampir bersamaan dengan munculnya Tanam Paksa yang
dicanangkan oleh Gubernur Jenderal
Johannes van den Bosch. Lalu selain dua fungsi di atas, Benteng
Pendem juga difungsikan oleh Belanda sebagai tempat yang strategis untuk
mengamankan ekspor hasil perkebunan bagi negeri Belanda.
Kemudian Benteng Pendem
jatuh ke tangan Jepang pada tahun 1942, benteng tersebut tidak banyak digunakan
oleh Jepang. Sehingga pada tahun 1945, saat kota Hirosima dan Nagasaki dibom
oleh tentara sekutu dan Jepang hengkang kembali ke negerinya, bangunan yang
berada tak jauh dari Pulau Nusakambangan tersebut dikuasai TNI dari Banteng
Loreng Kesatuan Jawa Tengah atau dikenal dengan sebutan RPKAD (Resimen Para
Komando Angkatan Darat). Di tempat itu pula, para tentara berlatih perang dan
pendaratan laut.
Baru pada tahun 1986 dilakukan penggalian terhadap lokasi yang berada di pintu Pelabuhan Cilacap tersebut. Pada tahun yang sama pula, Pemerintah Daerah TK II Cilacap mengembangkannya sebagai obyek wisata sejarah dan budaya. Kini Benteng Pendem yang bersebelahan dengan obyek wisata pantai Teluk Penyu menjadi obyek wisata andalan di Kabupaten Cilacap, terutama bagi pecinta sejarah. Di lokasi tersebut diperkirakan masih terdapat bangunan lain yang masih tertimbun. Dari Benteng Pendem itu pula terdapat terowongan yang konon berhubungan langsung dengan gua-gua yang ada di Pulau Nusakambangan.
Follow Us:
Instagram : @atturats_official
Facebook : @At- Turats
Blog : At- Turast Official
Penulis: Winda Khoerun Nisa
Masyaallah
BalasHapus