Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

Sejarah Kota Palembang

Gambar
Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia berumur setidaknya 1337 tahun jika berdasarkan prasasti Sriwijaya yang dikenal sebagai prasasti Kedudukan Bukit. Menurut Prasasti yang berangka tahun 16 Juni 682. Pada saat itu oleh penguasa Sriwijaya didirikan Wanua (wilayah pemukiman), di daerah yang sekarang dikenal sebagai kota Palembang. Menurut topografinya, kota ini dikelilingi oleh air, bahkan terendam oleh air. Air tersebut bersumber baik dari sungai maupun rawa, juga air hujan. Bahkan saat ini kota Palembang masih terdapat 52,24 % tanah yang yang tergenang oleh air (data Statistik 1990). Berkemungkinan karena kondisi inilah maka nenek moyang orang-orang kota ini menamakan kota ini sebagai Pa-lembang dalam bahasa melayu Pa atau Pe sebagai kata tunjuk suatu tempat atau keadaan; sedangkan lembang atau lembeng artinya tanah yang rendah, lembah akar yang membengkak karena lama terendam air (menurut kamus melayu), sedangkan menurut bahasa melayu-Palembang, lembang atau lembeng adala...

Mbah Mayang Madu: Pejuang Agama Asli Lamongan

Gambar
“Siapakah sebenarnya Mbah Mayang Madu itu?” Dikutip dari beberapa literasi sejarah dan asal usul Mbah mayang madu merupakan pejuang agama asli dari kota Lamongan. Tepatnya di kawasan Pantai Utara Lamongan. Dikisahkan pada tahun 1440-an ada seorang pelaut dari Banjar yang sudah memeluk agama Islam tengah melakukan pelayaran di laut Jawa, persis di utara desa Banjaranyar. Kapal yang tengah berlayar tersebut tertimpa musibah, sehingga tenggelam di lautan. Sedangkan Mbah Banjar terdampar di tepian pantai desa Banjaranyar yang pada waktu itu masih bernama Kampoeng Njelaq. Kemudian Mbah Banjar ditolong oleh Mbah Mayang Madu, seorang penguasa di kampung tersebut. Mbah Mayang Madu berasal dari Solo dan merupakan penganut agama Hindu. Konon, ada yang mengatakan juga bahwa Mbah Mayang Madu merupakan gelar kanjeng Sunan Drajat. Namun, hal itu dibantah langsung oleh Buya Dr. KH. Abdul Ghofur selaku pengasuh PP. Sunan Drajat Lamongan. Keadaan kehidupan masyarakat Njelaq pada masa itu, masih dipenuh...

Abuya Uci Turtusi: Ulama Karismatik Tangerang-Banten

Gambar
KH. Uci Turtusi atau dikenal dengan sapaan Abuya Uci yang merupakan ulama berpengaruh di Banten, tepatnya di kampung Cilongok, Desa Sukamantri, Pasar Kemis, Tangerang, Banten. Beliau juga penerus ayahandanya Abuya Dimyathi bin K.H Romli, sebagai pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Al-Istiqlaliyyah Cilongok. Selain mengajar santri setiap harinya, Abuya Uci juga meneruskan pengajian rutinan setiap minggu di Majlis Ta’lim al-Istiqlaliyyah Cilongok untuk masyarakat umum yang dihadiri dimulai dari Jawa Barat sampai ke luar pulau Jawa. Lain lagi ketika acara haul Syekh Abdul Qadir selalu dinantikan masyarakat Banten khususnya, juga dihadiri oleh lautan manusia dari berbagai penjuru hingga kedatangan tamu ulama-ulama Arab dari Mesir, Yaman, Baghdad, Maroko, Iran, dan lain sebagainya. Hal itu sudah menjadi tradisi setiap tahunnya, yang pada awalnya hanya dilaksanakan dilingkungan keluarga Abuya Dimyathi. Pelaksanaan haul merupakan mandat yang diberikan secara estafet oleh guru kepada murid yan...

Situs Sejarah Pintu Keputren Majapahit di Pati

Gambar
Pintu Gerbang Majapahit (Keputren Bajang Ratu) merupakan salah satu peninggalan sejarah dan destinasi wisata di Bumi Mina Tani, Pati. Berlokasi di Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, Pati. Kehadiran Pintu Gerbang Majapahit atau yang disebut pintu Keputren Bajang Ratu, dilatarbelakangi oleh keinginan Bambang Kebo Nyabrang, putera Sunan Muria dengan Dewi Sapsari untuk diakui sebagai putra oleh Sunan Muria. Bambang Kebo Nyabrang sedari lahir hingga remaja diasuh oleh kakeknya Ki Gedhe Sebo Menggolo, seusai ibunya wafat setelah melahirkan dirinya. Sehingga timbul keraguan dari Sunan Muria akan kebenaran putranya tersebut, karena Sunan Muria tidak pernah menemuinya. Kemudian, diberinya Bambang Kebo Nyabrang syarat agar bisa diakui menjadi putranya. Sunan Muria memerintah Raden Bambang Kebo Nyabrang untuk membawa Pintu Keputren Bajang Ratu, bekas Kerajaan Majapahit di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur ke hadapannya.  Pengambilan pintu tersebut mendapat halangan ketika ia berhenti untuk b...

Asal-usul Kota Pontianak dan Legenda Kuntilanak

Gambar
Kota Pontianak didirikan oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie pada Rabu, 23 Oktober 1771 (14 Rajab 1185 H) yang ditandai dengan pembukaan hutan di persimpangan Sungai Landak, Sungai Kapuas Kecil, dan Sungai Kapuas Besar. Tempat tersebut pada kemudian hari berdiri balai dan rumah tinggal. Kemudian, pada tahun 1778 (1192 H), Syarif diangkat menjadi Sultan Pontianak pertama. Berdirinya Masjid Jami', yang kini bernama Masjid Sultan Syarif Abdurrahman dan Istana Kadariah yang terletak di Kelurahan Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur menjadi penanda letak kekuasaannya. Nama Pontianak bermula dari kisah Syarif dan para rombongannya yang sering diganggu oleh hantu berwujud kuntilanak saat dirinya dan rombongannya sedang menyusuri Sungai Kapuas. Awalnya, tempat tersebut bernama Khun Tien yang banyak dihuni oleh etnis Tionghoa di sepanjang pesisir Sungai Kapuas.  Ketika sampai di daerah pertemuan Sungai Kapuas Besar dan Sungai Landak, Syarif dan rombongannya merasa sangat terganggu dengan sua...

Taman Proklamasi, Tempat Bangsa Indonesia Memproklamirkan Kemerdekaannya

Gambar
Taman Proklamasi berlokasi di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Menteng, Jakarta Pusat merupakan bekas kediaman sang proklamator Ir. Soekarno. Tetapi kemudian pemerintah mengganti nama jalan tersebut menjadi Jalan Proklamasi dikarenakan di tempat itulah naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia pertama kali dibacakan dan sekaligus memberi pesan kepada dunia bahwa Indonesia sejak saat itu sudah menjadi negara yang merdeka, tidak lagi dikuasai oleh bangsa lain. Di kawasan Taman Proklamasi ini terdapat tiga buah monumen yang berkaitan dengan sejarah kemerdekaan Indonesia. Monumen pertama yaitu Tugu Peringatan Satu Tahun Proklamasi yang dibuat untuk memperingati satu tahun kemerdekaan Indonesia. Pembangunan tugu ini diinisiasi oleh lima tokoh wanita, yakni Jo Masdani, Mien Wiranataksumah, Zus Ratulangi, Zubaedah, dan Ny. Gerung. Tugu yang terletak persis di depan rumah Ir. Soekarno ini diresmikan tepat pada tanggal 17 Agustus 1946 oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir. Namun pada 1960 Soekarno me...

Peran Intelektual K.H Ahmad Sanusi: Menembus Ruang Politik Sebagai Tokoh Pembaharu

Gambar
Kiprah yang beliau sampaikan sangat berpengaruh bagi perkembangan masyarakat Sukabumi baik dalam hal ilmu agama maupun pendidikan. Beliau adalah KH Ahmad Sanusi yang lahir pada 18 September 1889 hari kamis di kampung Cantaiyan, Kecamatan Cantaiyan, Kabupaten Sukabumi. Ahmad Sanusi adalah putra ketiga dari K.H Abdurrahman bin Yasin yang merupakan keturunan Syeikh Abdul Muhyi 2 penyebar Islam di Tasikmalaya. Ahmad Sanusi berguru kepada ulama-ulama besar di Makkah antara lain Syaikh Shalih Bafadil, Syaikh Ali Maliki, dan lain-lain yang gurunya bermadzhab imam Syafi'iyah. Beliau juga sering menghadiri pertemuan-pertemuan bersama para ulama. Dalam pertemanan tersebut K.H Ahmad Sanusi berperan aktif dalam membangun pergerakan keislaman didalam maupun diluar negeri.  Sebagai Ulama pembaharu K.H Ahmad Sanusi tidak luput untuk ikut andil dalam merancang pendidikan khususnya di Sukabumi pada kala itu. Pondok pesantren yang merupakan sarana untuk menggambarkan konsep pendidikan yang dirancang...

Mengenal Menara Siger, Ikon Kebanggaan Masyarakat Lampung

Gambar
Menara Siger bukan monumen masa lalu, melainkan simbol bangunan masa depan, representasi fenomena masyarakat Lampung, menjadi simbol keagamaan, seni dan budaya, serta pendidikan.  (Gubernur Lampung ke-9, Sjahroedin, Z.P.) Apa yang kalian ketahui tentang provinsi Lampung? Ya, Lampung merupakan serambi Sumatera. Lampung adalah provinsi paling selatan di Pulau Sumatera. Daerah yang kini dihuni sekitar 8,03 juta jiwa ini amat strategis, karena menjadi pintu gerbang lintas Jawa-Sumatera. Daerah dengan semboyan “Sai Bumi Ruwa Jurai” atau dalam bahasa Indonesianya “Satu Daerah Dua Keturunan” ini mempunyai banyak ciri khas yang menjadikannya berbeda dengan daerah-daerah yang lain. Selain menjadi ikon pariwisata Lampung, bangunan indah berwarna kuning itu juga merupakan titik nol Sumatera dari bagian selatan. Bangunannya berdiri kokoh, elok, nan megah di atas bukit bagian barat dekat pelabuhan Bakaheuni yang sangat strategis sebagai tempat transit dan wisata. Warnanya yang kuning cerah memb...

Mengenal Gong Perdamaian Dunia di Ambon-Indonesia

Gambar
Gong Perdamaian atau Gong Perdamaian Dunia di Ambon adalah yang ke-35 di dunia yang terletak di Taman Pelita, dekat pusat kota Ambon. Gong yang megah dan besar ini dibangun di kota Ambon untuk memperbaiki citra kota Ambon yang dulunya identik dengan kota kerusuhan dan kekerasan. Pada tahun 2009, dibangun sebuah monumen dengan nama Gong Perdamaian Dunia. Tempat ini dibangun untuk mengingatkan kejadian kelam di Ambon yang berkaitan dengan SARA beberapa waktu silam. Selain itu, gong ini juga memberikan pesan kepada masyarakat tentang pentingnya membangun sebuah perdamaian.  Dari sekian gong perdamaian di dunia Indonesia, salah satu gong yang wajib Anda kunjungi gong perdamaian di Ambon Indonesia. Asal mula berdirinya gong ini memiliki makna cerita tersendiri bagi warga Ambon. Sekaligus menjadi saksi bisu tragedi kemanusiaan umat beragama di Ambon ketika itu. Memperhatikan Ukiran 2 bunga menjadi simbol yang menggemakan betapa indahnya perdamaian. Persaudaraan yang tidak mengenal batas ...